Dalil Badal Haji (Upah Haji)
(Bagi Yang Uzur atau Telah Meninggal Dunia)
Barangsiapa yang mampu menyambut panggilan haji, kemudian kerana sakit atau lanjut usia tidak dapat melaksanakannya, maka dia diharuskan meminta orang lain untuk menghajikannya. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Fadl bin Abbas ra. Bahawa seorang wanita dari Bani Khats'am berkata,"Wahai Rasulullah saw.! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji kepada hamba-Nya, bapaku seorang yang sudah berumur, tidak mampu mengadakan perjalanan, apakah boleh aku menghajikannya?" Rasulullah saw. menjawab,"Boleh." Ini pendapat Imam Syafi'i, Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah. Sementara Imam Malik berkata, "Tidak wajib."
Apabila seorang yang sakit setelah dihajikan sembuh, maka kewajiban hajinya tidak gugur. Yang bersangkutan wajib mengulanginya. Menurut Imam Ahmad kewajibannya telah gugur. Barangsiapa yang melaksanakan haji nazar sementara dia belum melaksanakan haji Islamnya, maka haji nazarnya itu dibalas sebagai haji Islam dan setelah itu ia harus menunaikan haji nazarnya. Barangsiapa yang meninggal dunia, belum malaksanakan haji Islam atau haji nazar, maka walinya wajib untuk menunaikan haji tersebut dengan biaya dari harta si mayit. Ini pendapat ulama Syafi'i dan Hambali.
Ulama Hanafi dan Maliki berpendapat, "Ahli waris tidak wajib menghajikan si mayit kecuali jika si mayit mewasiatkannya, maka ia dihajikan dengan biaya tidak lebih dari sepertiga harta warisan."
Orang yang melaksanakan haji badal disyaratkan sudah melaksanakan haji untuk dirinyabaik mampu atau tidak. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Abbas r.a., Bahwa Rasulullah saw. mendengar seorang laki-laki berkata, "Aku penuhi panggilan-Mu untuk Syabramah." Rasulullah saw. bertanya, "Apakah engkau telah melaksanakan haji untuk dirimu?" Ia menjawab, "Belum." Beliau bersabda, "Hajilah untuk dirimu kemudian laksanakan haji untuk Syabramah."
Barangsiapa yang mampu menyambut panggilan haji, kemudian kerana sakit atau lanjut usia tidak dapat melaksanakannya, maka dia diharuskan meminta orang lain untuk menghajikannya. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Fadl bin Abbas ra. Bahawa seorang wanita dari Bani Khats'am berkata,"Wahai Rasulullah saw.! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan haji kepada hamba-Nya, bapaku seorang yang sudah berumur, tidak mampu mengadakan perjalanan, apakah boleh aku menghajikannya?" Rasulullah saw. menjawab,"Boleh." Ini pendapat Imam Syafi'i, Imam Ahmad dan Imam Abu Hanifah. Sementara Imam Malik berkata, "Tidak wajib."
Apabila seorang yang sakit setelah dihajikan sembuh, maka kewajiban hajinya tidak gugur. Yang bersangkutan wajib mengulanginya. Menurut Imam Ahmad kewajibannya telah gugur. Barangsiapa yang melaksanakan haji nazar sementara dia belum melaksanakan haji Islamnya, maka haji nazarnya itu dibalas sebagai haji Islam dan setelah itu ia harus menunaikan haji nazarnya. Barangsiapa yang meninggal dunia, belum malaksanakan haji Islam atau haji nazar, maka walinya wajib untuk menunaikan haji tersebut dengan biaya dari harta si mayit. Ini pendapat ulama Syafi'i dan Hambali.
Ulama Hanafi dan Maliki berpendapat, "Ahli waris tidak wajib menghajikan si mayit kecuali jika si mayit mewasiatkannya, maka ia dihajikan dengan biaya tidak lebih dari sepertiga harta warisan."
Orang yang melaksanakan haji badal disyaratkan sudah melaksanakan haji untuk dirinyabaik mampu atau tidak. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Abbas r.a., Bahwa Rasulullah saw. mendengar seorang laki-laki berkata, "Aku penuhi panggilan-Mu untuk Syabramah." Rasulullah saw. bertanya, "Apakah engkau telah melaksanakan haji untuk dirimu?" Ia menjawab, "Belum." Beliau bersabda, "Hajilah untuk dirimu kemudian laksanakan haji untuk Syabramah."
__._,_.___
Free download [Internet Explorer/Firefox]:
Hidayahnet Toolbar [no virus, adware, malware etc]
http://hidayahnet.ourtoolbar.com
--------------------------------------------------------------------------
**Boycott Israel**Support Palestine**
All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise.
If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at hidayahnet-owner@yahoogroups.com with the title "change to daily digest".
--------------------------------------------------------------------------
Affiliates:
iPerintis - eGroup untuk Saintis dan Jurutera Muslim
http://groups.yahoo.com/group/iperintis/
Recommended sites:
Angkatan Belia Islam Malaysia : http://www.abim.org.my
Ikram Malaysia : http://www.ikram.org.my
Palestinkini Info : http://www.palestinkini.info
Partai Keadilan Sejahtera : http://pk-sejahtera.org
Fiqh Siber : http://al-ahkam.net/
The Muslim Brotherhood : http://ikhwanweb.com
Hidayahnet website : http://hidayahnet.multiply.com/
Hidayahnet Toolbar [no virus, adware, malware etc]
http://hidayahnet.ourtoolbar.com
--------------------------------------------------------------------------
**Boycott Israel**Support Palestine**
All views expressed herein belong to the individuals concerned and do not in any way reflect the official views of Hidayahnet unless sanctioned or approved otherwise.
If your mailbox clogged with mails from Hidayahnet, you may wish to get a daily digest of emails by logging-on to http://www.yahoogroups.com to change your mail delivery settings or email the moderators at hidayahnet-owner@yahoogroups.com with the title "change to daily digest".
--------------------------------------------------------------------------
Affiliates:
iPerintis - eGroup untuk Saintis dan Jurutera Muslim
http://groups.yahoo.com/group/iperintis/
Recommended sites:
Angkatan Belia Islam Malaysia : http://www.abim.org.my
Ikram Malaysia : http://www.ikram.org.my
Palestinkini Info : http://www.palestinkini.info
Partai Keadilan Sejahtera : http://pk-sejahtera.org
Fiqh Siber : http://al-ahkam.net/
The Muslim Brotherhood : http://ikhwanweb.com
Hidayahnet website : http://hidayahnet.multiply.com/
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment